Kisah Yuliana Tibiay Jadi Guru di Mokwam karena Masa Kecil Harus Jalan Kaki Sehari Belajar di Prafi

Kisah Yuliana Tibiay Jadi Guru di Mokwam karena Masa Kecil Harus Jalan Kaki Sehari Belajar di Prafi

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Yuliana Tibiay (44) mencintai profesinya sebagai guru sekolah dasar, kembali ke kampung halaman dan mendidik generasi penerus Distrik (Kecamatan) Mokwam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Meski lahir dan besar dari keluarga petani, tetapi guru adalah impian yang bagi Yuliana Tibiay seperti dendam yang harus dibayar tuntas.

Lantaran, masih segar di ingatannya, bagaimana saat masih SD di Minyambouw, Pegunungan Arfak, ia harus menempuh perjalanan sehari semalam demi diajar membaca, menulis dan berhitung oleh guru di SD Prafi, Manokwari.

Sejak saat itu, ia memendam hasrat untuk bersekolah menjadi guru dan kembali mengabdi di kampung halamannya agar generasi setelah dia tidak perlu merasakan penatnya berjalan sehari semalam.

Kini Yuliana Tibiay telah dilantik Bupati Manokwari Hermus Indou menjadi Kepala SD Negeri 81 Syoubry, Kampung Syou, Distrik Mokwam, Manokwari, Papua Barat, pada Senin (26/2/2024).

“Tidak ada guru di Minyambouw, jadi kita harus turun kota supaya bisa diajar guru. Itu semua karena kemauan,” ungkap Yuliana Tibiay saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com, di Manokwari, Senin (4/3/2024).

Wanita kelahiran Manokwari, 8 Maret 1979, itu mengatakan, perjalanannya menjadi guru pun tak semudah yang dibayangkan.

Ia harus menelan pil pahit bahwa sang ayah meninggal saat masih duduk di bangku SMP.

Setelah tamat dari SMA Distrik Warmare, ia melanjutkan pendidikan diploma III jurusan keguran di salah satu universitas di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Biaya pendidikannya ditanggung sang ibu yang sehari-hari menggantungkan penghasilan dari jualan sayur dan hasil kebun.

Anak ketiga dari lima bersaudara, itupun akhirnya diwisuda pada 2004. Setahun kemudian, ia mulai jadi guru honorer di SD Inpres 03 Indabri, di Kampung Indabri, Distrik Minyambuw, Pegunungan Arfak.

Niat tulusnya untuk mengajar dan mendidik anak-anak di Kampung Indabri membuatnya rela tidak dibayar.

Hingga buah kebaikannya dipetik saat ikut tes pegawai negeri sipil antara tahun 2009/2010, dinyatakan lulus dan ditempatkan di SD Inpres 34 Meniy, Distrik Warmare, Manokwari.

Setelah belasan tahun mengabdi di SD Inpres 34 Meniy, Yuliana Tibiay lalu dipindahkan menjadi Kepala SD Negeri 81 Syoubry.

Di SD Inpres 34 Meniy, ia mengaku, hanya dirinya guru PNS dibantu dua guru P3K dan dua orang guru honor. Sementara siswa secara keseluruhan berjumlah 20 orang yang belajar menggunakan tiga ruang kelas.

Menurut dia, siswa zaman sekarang sudah sangat didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana yang baik dibanding zamannya dulu.

Oleh sebab itu, ia berharap gawai tidak membuyarkan perhatian para siswa untuk belajar dan berprestasi di sekolah.

“Mimpi saya, anak-anak di Mokwam dan Minyambouw harus jadi orang yang lebih pintar dan sukses dari kita,” pungkas Yuliana Tibiay.

(*)

Sumber: https://papuabarat.tribunnews.com/2024/03/04/kisah-yuliana-tibiay-jadi-guru-di-mokwam-karena-masa-kecil-harus-jalan-kaki-sehari-belajar-di-prafi

Previous Sekda Manokwari Harap Masyarakat Tak Anarkis Terima Hasil Putusan KPU

Leave Your Comment

95 FF3, App Street Avenue
NSW 96209, Canada

Mon – Fri: 8:00 am – 6:00 pm

City News & Updates

The latest Egovt news, articles, and resources, sent straight to your inbox every month.

EGovt Template - Mad UX © 2020. All Rights Reserved