Manokwari – Festival Tamborin I Manokwari sukses digelar. Ke depan festival tersebut akan digelar dengan cakupan (scope) yang lebih luas dan peserta yang jauh lebih banyak.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan Festival Tamborin I adalah bukti partisipasi gereja dalam membangun kabupaten Manokwari. Sesuai moto “Manokwari untuk Semua dan Semua untuk Manokwari”, Pemkab Manokwari melaksanakan pembangunan di semua aspek dan semua stakeholders harus berpartisipasi dan bergotong royong dalam pembangunan.
“Tanpa partisipasi dan gotong royong akselerasi pembangunan sulit tercapai karena kebutuhan di kota ini kompleks,” ujar Hermus, saat menutup Festival Tamborin I Manokwari di GPdI Betesda Bumi Marina, Selasa (16/4/2024) malam.
Festival tersebut, menurut Hermus, juga bukti bahwa gereja tidak monoton tapi gereja selalu kreatif, inovatif, dan produktif. Tanpa inovasi, kreasi, dan produktif, maka gereja akan biasa-biasa saja.
Bupati Hermus pun berkomitmen selalu ada bersama gereja melakukan terobosan untuk kemajuan kabupaten Manokwari. Tujuannya adalah membangun kualitas dan daya saing daerah.
“Mari kita buktikan bahwa di hadapan Tuhan kita punya harkat dan martabat yang sama serta berkualitas sama seperti orang lain. Tapi itu tergantung dari kita sendiri apakah kita mau melakukan yang terbaik untuk diri kita. Kita sudah memulainya dengan kegiatan ini dan kita berharap kegiatan ini akan dilaksanakan lagi dengan scope yang lebih luas,” tukasnya.
Untuk diketahui, Festival Tamborin I diikuti oleh 10 tim dari berbagai denominasi gereja di Manokwari. Juara 1 festival tersebut diraih oleh tim Shacpros Dancer, sementara kostum terbaik diraih oleh tim GSJA Manokwari.
Festival itu akan ditindaklanjuti dengan membentuk jaringan penari se-Kota Manokwari yang berasal dari berbagai denominasi gereja. Dengan demikian, bila ada event pemerintahan dan keagamaan yang membutuhkan penari, maka sudah ada penari yang siap dipakai tenaganya. (SM7)
sumber :